Jumat, 11 November 2011

Langkah untuk Sahabat

Rasa penasaran terkadang menyakitkan, itulah yang Rio alami setelah dia tahu yang dicarinya hanyalah sampah. Dia merasa menyesal telah menjadikan duniannya bagai awan hitam yang selalu menutupi padang rumput yang indah bila tercahayai. Reivan yang selama ini menjadi kawan seperjuangan Rio telah menjadi sesosok yang menakutkan, sikap yang selama ini baik, sungguh berkebalikan dengan dia yang sekarang, sudah banyak perempuan yang telah menjadi korban atas kebejatan Reivan.
Rio yang selama ini selalu memperhatikan sahabanya itu merasa terpukul dan rasa tidakpercaya sekaligggus tidak menyangka tentang sikap busuk sahabatnya itu. Namun, Rio masih tetap bersikukuh untuk melakukannya lagi meski hasilnyapun menurutnya telah menjadi sampah.
Watak Rio yang selalu penasaran dan rasa ingin tau yang tinggi membuatnya melakukan investigasi penyebab mengapa sahabatnya itu seperti kenyataan yang dilihatnya, dalam hati Rio berkata, "aku akan cari

Senin, 13 Juni 2011

Pentingnya Rasa Solidaritas

Hidup berkomunikasi dan bersosialisasi di dalam suatu lingkungan kemasyarakatan adalah suatu hal yang perlu untuk dilakukan oleh setiap individu yang hidup dalam suatu kelompok tertentu.
Mengapa demikian ?

Dengan sikap dan tingkah laku seperti itu, lambat laun tapi pasti pada setiap individu akan timbul rasa solidaritas karena adanya kebersamaan dalam segala hal.
Kapankah rasa solidaritas itu muncul ?

Rasa solidaritas muncul ketika perasaan/pikiran dari seorang individu itu dapat merasakan apa yang dirasakan individu yang terkait dirinya dan dalam islam sering disebut dengan nama bertafahum.
Pentingnya Rasa Solidaritas ?

Pada setiap kelompok pasti perlu adanya suatu kekompakan yang dilahirkan dari sebuah komitmen dari setiap para anggota-anggotanya, di sanalah pentinnya sikap solidaritas bagi para anggota-anggotanya. Lebih luasnya kelompok yang dimaksud itu adalah sistem pemerintahan Republik Indonesia ini.

Tanah air tercinta Republik Indonesia ini adalah suatu negara yang masih berkembang, tapi mungkinkah negara ini maju.

Majunya negara tergantung pada individu yang memimpin yaitu pemimpin/kepala negara.


Pemimpin yang adil,arif dan bijaksana dan dalam hal ini mempunyai jiwa kepemimpinan dapat menciptakan suatu pemerintahan yang ideal dan rakyat pun akan hidup sejahtera serta akan dapat melahirkan rasa kesolidaritasan yang tinggi diantara para penduduk yang tinggal dalam pemerintahan yang bisa dibilang pemerintahan yang solid dan rasa kepratiotismean akan timbul dari setiap individu dari negara yang solid itu. Itulah salah satu contoh besar akan pentingnya rasa solidaritas. Namun, jika rasa solidaritas itu tidak ada dan dalam hal ini para individunya mempunyai sifat yang individualis tak ayal negara yang dihuninya itu pun tidak ada dalam kata "ideal".

Pemimpin yang mementingkan perutnya (rakus) lebih mencerminkan penjahat kelas hiu, "hahaha....haasemm.." kebayangkan gimana ganasnya hiu dan untuk menaklukannya perlu adanya usaha tertentu, mungkin guyonan itu pantas bagi pemimpin yang mementingkan perutnya.

Pemimpin yang mementingkan parakadernya (diskriminatif) lebih mencerminkan  penjahat kelas engang, "ha..ha..ha..haacuum..taukan tu apa ?? engang tu lebaah..he,hee..(seuri ah).. ".

nb: belum selesai..